KUDUS - Bertempat di Halaman Pendopo Kabupaten Kudus Jln. Simpang tujuh No. 01 Desa Demaan Kecamatan Kota pemberangkatan Kirab Punden dan Belik Banyu Panguripan Se Kabupaten Kudus dalam rangka Ta'sis 16 Rajab 1445 H / 2024 M. Masjid Al Aqsha Menara Kudus dengan MERAWAT PRANATAN MENJAGA PERADAPAN , Minggu (28/01/2024).
Peserta kirab terlebih dahulu menggelar apel pemberangkatan yang dipimpin langsung oleh Pj Bupati Kudus Dr. Muhamad Hasan Chabibie, S.T., M.Si.
Turut Hadir dalam Apel pemberangakatan kirab Punden dan Belik banyu Pangurian Pj Bupati Kudus Dr. Muhamad Hasan Chabibie, S.T., M.Si., Dandim 0722/Kudus Letkol Inf Andreas Yudhi Wibowo S.I.P, Kapolres Kudus AKBP Dydit Dwi Susanto, S.I.K., M.Si., Kajari kudus Henriyadi W Putro, S.H., M.H., dab Jajarab Forkopimda.
Usai apel, peserta lalu berjalan dari pendopo menuju depan Masjid Al-aqsha Menara Kudus. Jaraknya sekitar 1, 2 kilometer. Para peserta mengenakan pakaian khas Kudus. Mereka membawa gentong hingga kendi yang berisi air dari masing-masing punden dan belik.
Air atau yang disebut dengan banyu panguripan itu dikirab menuju Menara Kudus. Selanjutnya disatukan menjadi satu dan dibagikan kepada warga.
Ketua Panitia Ta'sis Masjid Al-aqsha Menara Kudus, Abdul Jalil mengatakan peringatan ta'sis ini adalah acara untuk mengenang pendirian Masjid Al-Aqsha Menara oleh Sunan Kudus penyiar agama Islam di Jawa. Dari pendirian masjid itulah kata dia, cikal bakal berdirinya Kota Kudus sampai sekarang.
"Ta'sis adalah proses pendirian Masjid Al-Aqsha Menara Kudus yang merupakan situs cagar budaya tingkat nasional yang dijadikan dasar mendirikan Kota Kudus. Jadi terhitung hijriyah tahun pendirian Kudus adalah ke-489, " ujarnya.
Sementara itu Pj Bupati Kudus Hasan Chabibie mengatakan sosok Sunan Kudus salah satu Walisanga memiliki sejarah panjang untuk membangun fondasi di Kudus. Termasuk menjadi cikal bakal berdirinya Kota Kudus.
"Ini merupakan perjalanan panjang dari Kota Kudus itu sendiri yang secara fondasi diletakan oleh Syeh Jafar Shodiq atau Kanjeng Sunan Kudus yang mampu secara elegan meletakkan fondasi syariah jadi sebuah tata kota yang hari ini sama-sama hidup di dalamnya, bahkan semua bisa mengambil barokah di dalamnya, " jelasnya.
Dandim 0722/Kudus Kudus Letkol Inf Andreas Yudhi Wibowo S.I.P., Juga menyampaikan bahwa Budaya merupakan kekayaan bangsa yang penting artinya bagi pemahaman dan pengembangan sejarah, ilmu pengetahuan dan kebudayaan, sehingga perlu di lindungi dan di lestarikan demi pemupukan kesadaran jati diri bangsa, daerah dan kepentingan nasional, Pungkaasnya (Pendim 0722/Kudus).